Sabtu, 26 Juli 2008

Fungsi HT Masih Tak Tergantikan


KOMPAS/AW SUBARKAH /

Jumat, 25 Juli 2008 | 03:00 WIB 

Sekalipun sekarang sudah banyak yang meninggalkan handie talkie atau HT, kebutuhan terhadap perangkat itu ternyata masih tetap tinggi. Masih banyak fungsi-fungsi HT yang belum tergantikan, sekalipun seperti perangkat telepon seluler sudah berkembang sangat cepat dan membanjiri pasar dunia.

Beberapa fungsi yang tidak tergantikan yang masih melekat pada radio dua arah ini seperti fungsi komunikasi dari satu ke banyak pengguna lain (one to many). Selain itu juga sifat kesegeraannya (instant communication) tetap menjadi andalan, terutama dalam kondisi darurat.

Bayangkan saja, dalam kondisi yang rutin dan membutuhkan kecepatan berkomunikasi ke sekelompok pengguna tertentu, masih harus menunggu koneksi, seperti pada telepon, atau bahkan memencet nomor tertentu dahulu yang pasti akan membuang banyak waktu.

Telepon seluler memang juga berupaya memberikan fitur di atas, tetapi aplikasinya masih belum sesederhana pada penggunaan HT. Ada fitur Push-to-Talk yang diberikan pada ponsel tertentu, tetapi ketergantungan pada jaringan berkecepatan tinggi (dan juga harus membayar berdasarkan pulsa pemakaian) membuat fitur ini tidak berkembang.

Dibutuhkan

Jadi, perangkat radio komunikasi masih sangat dibutuhkan untuk tugas-tugas yang kritis (critical mission), seperti petugas pemadam kebakaran, militer, ataupun kepolisian. Perangkat seperti ponsel memang lebih fleksibel untuk kebutuhan yang sifatnya pribadi, tetapi belum bisa diandalkan untuk tugas-tugas cepat dan terus-menerus itu.

”Teknologinya boleh dikatakan kuno, tetapi ternyata masih dibutuhkan masyarakat. Dari angka-angka penjualan radio komunikasi ini menunjukkan hal ini karena ternyata memang ada beberapa fungsi yang tidak tergantikan, termasuk oleh ponsel sekalipun,” kata Ronnie Sebastian, Senior Area Manager South Asia Indirect Business Group-Government & Public Safety Motorola.

Untuk meningkatkan kualitas komunikasinya, pihak Motorola mulai memperkenalkan sistem komunikasi digital pada perangkat konvensional ini meskipun perangkat seperti HT GP628 yang sudah digital belum dipasarkan di Indonesia.

”Teknologi digital lebih secure dibandingkan dengan yang analog, bahkan penerima bisa dipilih secara selektif. Sementara pada analog, suara bisa didengarkan melalui radio komunikasi lain,” kata Ronnie.

Selain keuntungan lain, seperti jangkauan lebih jauh, kapasitas dua kali lebih banyak jika menggunakan repeater dan suaranya lebih jelas.

Penjelasan Ronnie itu diungkapkan dalam acara peresmian concept store Motorola Excellence Centre pertama di Glodok, Jakarta, pada Selasa lalu.

Kantor yang lebih menyerupai showroom ini terletak di lantai dua Harko Glodok, di lingkungan penjualan berbagai perangkat radio komunikasi.

Dalam peresmian itu hadir Mike De Vente, Wakil Presiden Asia Pasifik Motorola, dan Albert Wong, Direktur Distribusi Radio Dua Arah Asia Selatan. Pada tahun 2007 saja Motorola telah mengirimkan lebih dari 700.000 unit radio dua arah ke kawasan Asia Pasifik melingkupi 25 negara.

Beberapa produk yang ditampilkan di toko Motorola itu seperti GP2000, GP3188, GP328, GP338, GP328 Plus, GP338 Plus, GM3188, GM338 dan berbagai aksesorinya. (AWE)
   
  A A A  
 
BERITA TERPOPULER
Kenegarawanan Pemimpin Kita
Histeria dalam Pesawat Qantas
Konsensus Beijing
Darurat Perang Jenderal Sudirman
Wapres Akui Adanya Kebosanan pada Pilkada
Konflik adalah Bagian dari Pendewasaan Internal PKB
Calon Muda Memiliki Energi, Kapasitas, Agenda
Hidup di Jakarta dengan Honor Rp 150.000 Per Bulan
Puluhan Miliar untuk Keperluan Pribadi
Debit Air Bendung di Sumbar Tetap Normal
Selama Enam Bulan Ada 382 Pelanggaran
Kearifan Lokal
Depdiknas Harus Berjiwa Besar Akui Kegagalan
Jangan Manjakan Parpol
Kejagung Mulai Sidik Pengadaan Kompor Gas

Rubrik: Nasional Regional Internasional Megapolitan Bisnis & Keuangan Kesehatan Olahraga Perempuan Properti Sains Travel Otomotif  
Situs: KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Forum Community

Senin, 14 Juli 2008

Merek Indonesia


Menghadirkan Pilihan Desain
Komputer Berbeda bagi Konsumen Lokal
KOMPAS/RENE L PATTIRADJAWANE / Kompas Images
Senin, 14 Juli 2008 | 03:00 WIB

Bersaing di tengah kemajuan pesat teknologi komputer dan ketatnya pasar dalam berhadapan dengan harga yang semakin terjangkau, desain yang semakin menarik, serta fitur yang semakin lengkap menjadikan komputer sebagai komoditas yang pesat diperdagangkan. Proses perubahan model, fitur, dan teknologi juga menjadi semakin cepat sehingga persaingan pun menjadi semakin ketat.

Di sisi lain, untuk menjadi merek Indonesia juga merupakan pekerjaan tidak mudah menghadapi merek global perusahaan multinasional dengan modal pemasaran yang besar. Dibutuhkan upaya ekstra untuk menjadikan merek Indonesia diterima oleh konsumennya sendiri, apalagi persaingan sekarang pun condong untuk menghadirkan harga yang sangat terjangkau dengan angka penjualan komputer sekitar Rp 5 juta.

Persaingan sekarang ternyata tidak meredupkan niat untuk bisa memperoleh pangsa pasar di kalangan konsumen sendiri, dan terlihat maraknya merek-merek lokal menyediakan alternatif pilihan perangkat komputer dengan fitur yang lengkap, harga bersaing, serta teknologi mutakhir.

Menghadapi ketatnya persaingan, desain memang menjadi daya tarik sendiri selain harga yang ditawarkan kepada konsumen. Berbagai merek lokal pun berlomba untuk menghadirkan desain menarik, mencari kesempatan untuk dilirik konsumen sebagai pilihan komputer pertama yang ingin dimiliki mereka.

Menggabungkan monitor

Upaya ini dicoba dikembangkan oleh PT Inti Sinar Anugrah, perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk monitor dan televisi berpusat Kawasan Industri Candi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Setelah berhasil dengan monitor dan televisi (baca juga Kompas 17/9/2007), perusahaan ini pun mulai peruntungannya untuk menghadirkan produk komputer seperti notebook yang terdiri dari berbagai pilihan sesuai fitur teknologinya, serta produk yang disebut sebagai deskbook.

Komputer deskbook dengan merek Advance ini, disebut juga sebagai all-in-one PC, komputer yang merupakan sebuah kesatuan dengan menggabungkan monitor dan perangkat komputer sebagai kesatuan, meniru model iMac buatan Apple sebagai komputer ringkas yang berbeda dengan komputer desktop yang memakan tempat.

Memiliki monitor 17 inci yang besar, prosesor Intel Dual Core T2130 dengan kecepatan 1,86 Ghz, memori 1 GB, serta kapasitas penyimpanan digital harddisk sebesar 120 GB, deskbook Advance memang berbeda dengan komputer lain yang ditawarkan di pasaran. Perbedaan dengan iMac buatan Apple, komputer Advance ini tidak memiliki kamera digital webcam yang menjadi daya tarik konsumen untuk membeli komputer yang lengkap tanpa perlu menambah peralatan lain.

Deskbook merek Advance juga memiliki pilihan warna putih, yang semuanya dilengkapi dengan perangkat cakram optik yang terletak di belakang monitor untuk memudahkan penggunanya melakukan instalasi aplikasi, atau menyimpan berbagai data di CD atau DVD-ROM.

Bisa dilipat

Berbeda dengan iMac, deskbook Advance memungkinkan untuk dijinjing pindah tempat seperti halnya sebuah notebook. Karena itu tidak mengherankan, penamaan seri produk deskbook ini merupakan gabungan dari komputer kategori desktop dan notebook karena kaki penyangga monitor ini bisa dilipat dan mudah untuk membawa monitor 17 inci dengan berat keseluruhan sekitar 6 kilogram.

Kinerja keseluruhan deskbook Advance ini tidak berbeda dengan komputer lain, yaitu menggunakan komponen standar yang lazim digunakan oleh berbagai merek komputer. Mereka yang baru pertama kali memiliki komputer tidak akan kecewa menggunakan deskbook Advance ini karena memiliki kinerja yang bisa diandalkan dengan prosesor dua inti buatan Intel Corp.

Harganya yang terjangkau seharusnya menjadikan deskbook ini sebagai pilihan menarik untuk memenuhi kebutuhan komputasi baik keperluan multimedia, bekerja, atau hiburan digital untuk memainkan permainan komputer. (rlp)

Mengindonesiakan "Notebook" Canggih

KOMPAS/RENE L PATTIRADJAWANE / Kompas Images
Senin, 14 Juli 2008 | 03:00 WIB

Oleh René L Pattiradjawane

Tidak bisa disangkal perusahaan komputer lokal dengan merek Zyrex, yang dikembangkan PT Zyrexindo Mandiri Buana, adalah komputer merek lokal yang inovatif dengan pilihan desain komputer dan penamaan seri produknya yang unik khas Indonesia. Salah satu keunggulan merek lokal Zyrex ini adalah kemampuannya untuk mengikuti tren global perkembangan teknologi komputer, bergerak dalam siklus yang tetap menawarkan produk-produk baru.

Dalam persaingan produk komputer yang menjadi komoditas dan menjadi produk yang ingin dimiliki semua orang di tengah kemajuan teknologi komunikasi informasi, merek, seri produk, dan kiat pemasaran menjadi unggulan yang terus-menerus diperbaiki untuk menghadapi persaingan dalam penjualan komputer dan meraih pangsa pasar.

Setelah mengeluarkan seri Anoa dan Ubud, dua seri produk komputer Zyrex, belum lama ini diperkenalkan seri Wakatobi 526 sebagai komputer notebook jenis TabletPC yang bisa dilipat monitornya dan menggunakan teknologi layar sentuh. Mereka yang belum memahami lokasi geografis Indonesia akan mengira penamaan Wakatobi, yang terdengar seperti bahasa Jepang ini, merupakan upaya pemasaran yang dilakukan Zyrex untuk mendorong penjualan.

Pada kenyataannya, nama Wakatobi sebenarnya adalah nama sebuah tempat di Indonesia yang dikenal sebagai Taman Nasional Laut Wakatobi, di Sulawesi Tenggara, yang memiliki aneka ragam jenis koral laut terkenal di dunia. Nama Wakatobi sendiri sebenarnya merupakan singkatan untuk empat pulau utama kawasan tersebut, yang terdiri atas Wangiwangi, Kalidupa, Tomia, dan Binongko, menjadi gugusan yang disebut sebagai Kepulauan Tukang Besi dan berada di bawah wilayah Pemerintah Kabupaten Buton.

Wakatobi adalah daerah penyelaman yang terkenal keindahannya dan para penyelam dunia pun merasa belum menyelam ke laut kalau belum mengunjungi daerah Wakatobi ini. Ketika Zyrex menggunakan nama Wakatobi untuk seri produk TabletPC-nya yang terbaru, kita pun menyadari kalau nuansa keindonesiaan produk ini memang kental untuk tidak hanya memperkenalkan wilayah-wilayah indah di Indonesia, tetapi juga memperkenalkan produk andal dengan nama Indonesia.

Intuitif

Sebagai produk teknologi, Wakatobi 526 adalah komputer notebook TabletPC yang menarik dan intuitif, mampu memproyeksikan kemajuan teknologi komunikasi informasi, dan menyesuaikan diri dengan namanya sebagai tempat tujuan wisata melakukan perjalanan panjang ataupun sebagai pusat riset kelautan kenamaan di dunia.

Artinya, produk TabletPC buatan Zyrex ini sekaligus mencerminkan kenyamanan untuk bisa menjadi produk yang bisa dibawa ke mana-mana serta andal untuk dijadikan perangkat untuk melakukan penelitian. Dengan berat sekitar 2,1 kg (termasuk baterai dan perangkat cakram optik), Wakatobi 526 cukup nyaman untuk dibawa-bawa ke mana saja.

Menggunakan prosesor Core2Duo T 5550 dengan kecepatan komputasi mencapai 1,83 GHz, memori 2 GB, penyimpanan digital harddisk 120 GB SATA, ataupun perangkat nirkabel untuk koneksi melalui hotspot, Wakatobi 526 mengekspresikan diri sebagai perangkat teknologi yang andal untuk digunakan sebagai sarana penelitian.

Yang menarik, produk ini juga dilengkapi rongga ethernet yang tidak lazim terdapat pada produk notebook, menggunakan Fast Ethernet LAN 1000/100/10, untuk berkomunikasi tukar-menukar data secara cepat dalam jaringan Gigabit. Memiliki Fingerprint ID Reader untuk memindai sidik jari, melindungi data-data di dalamnya, Wakatobi 526 ini juga dilengkapi dengan kamera web dengan resolusi dua megapiksel.

Nyaris sempurna

Desain mengilap piano finish menjadikan Wakatobi 526 ini nyaris sempurna sebagai produk dengan fitur lengkap dan teknologi mutakhir, serta harganya yang terjangkau untuk kategori TabletPC. Daya tahan baterainya pun terbilang memuaskan sampai dengan tiga jam, tergantung dari penggunaan serta aplikasi yang digunakan.

Tampil secara elegan, Wakatobi 526 menjadi perangkat menarik untuk menemani siapa saja di lapangan ketika sedang melakukan penelitian atau menjadi produk notebook andalan untuk digunakan sebagai sarana untuk menampilkan gagasan kepada para klien.

Harus diakui, produk terakhir Zyrex ini memiliki kekuatan yang mengesankan untuk bisa menjadi merek Indonesia yang diakui oleh konsumen pengguna teknologi komunikasi informasi. Di tengah persaingan harga jual yang ketat, Wakatobi 526 memiliki peluang untuk dimiliki oleh konsumen Indonesia sebagai komputer yang bisa diandalkan untuk berbagai keperluan dalam ataupun luar ruang.