Selasa, 25 November 2008

Internet


Info Sesat di Dunia Maya
Minggu, 23 November 2008 | 10:37 WIB

Matahari akan bersinar 36 jam nonstop pada 17 Oktober 2008. Ini terjadi 2.400 tahun sekali. Kita beruntung dapat menyaksikan dan merasakannya. Beritahukan yang lain, ya!

Informasi yang beredar dari milis ke milis bulan lalu ini sempat menghebohkan. Sejumlah media arus utama pun sempat terpancing untuk menulis dan mengonfirmasikan berita ini kepada ahli astronomi. Hasilnya, informasi itu tidak benar.

Di rimba internet, informasi sampah semacam ini sangat banyak. Informasi yang dikategorikan hoax (cerita bohong) ini dengan leluasa menyelonong ke kotak surat elektronik setiap orang. Sering kali hoax membuat heboh dan merugikan banyak pihak.

Sebagian warga Yogyakarta, Mei lalu, misalnya, sempat khawatir karena beredar informasi di dunia maya bahwa 11 hari lagi akan ada gempa dahsyat yang memicu tsunami. Untuk lebih meyakinkan, berita itu mencatut nama jaringan televisi CNN. Menurut informasi itu, CNN memberitakan lempeng bumi Australia sedang bergerak ke arah utara menuju Asia dan akan menabrak Pulau Jawa.

Namun, hingga 11 hari berikutnya, Yogyakarta ternyata aman-aman saja. Pasalnya, informasi itu memang bohong.

Di Paris, Perancis, sebagian orang takut ke bioskop karena ada informasi yang menyebutkan banyak orang pantatnya tertusuk jarum yang ditebar di kursi bioskop. Yang menakutkan, jarum tersebut dilaporkan telah terkontaminasi HIV. Lebih seram lagi, akibat tertusuk jarum itu, para korban belakangan diketahui tertular HIV.

Hoax serupa juga menyebutkan, seorang gadis muda yang berencana menikah tertusuk jarum di Priya Cinema, New Delhi, India. Jarum itu diberi catatan ”Selamat Datang di Dunia Penderita HIV”.

Selanjutnya, hoax tersebut menjelaskan, empat bulan setelah tertusuk jarum, gadis itu meninggal karena syok berat. Hoax itu juga mewanti-wanti semua orang untuk berhati-hati dan waspada di tempat umum.

Ciri-ciri

Ada beberapa ciri hoax, antara lain informasinya sensasional, berisi peringatan-peringatan berbahaya tanpa dasar yang jelas, dan menuntut pengguna internet untuk menyebarkannya ke orang terdekat, keluarga, atau pengguna internet lain.

Begitulah rimba raya internet. Informasi yang melimpah ruah tidak selamanya membantu orang. Sebagian justru menyesatkan.

Wicaksono, blogger senior di Jakarta, mengatakan, pengakses tidak boleh polos dan percaya 100 persen informasi dari internet. ”Tidak selamanya internet membuat segalanya terang benderang,” kata dia. (BSW/DHF)

Tidak ada komentar: