Selasa, 04 Maret 2008

Wimax Bisa Atasi Kesenjangan Digital



Selasa, 4 Maret 2008 | 02:19 WIB

Bandung, Kompas - Wimax atau teknologi komunikasi data berpita lebar bisa menjadi salah satu solusi mengatasi persoalan kesenjangan digital di Indonesia. Teknologi baru ini memiliki banyak keunggulan seperti interoperasional, berbasis kanal terbuka, dan murah sehingga cocok dikembangkan di pedesaan.

Peneliti Senior PT Hariff Daya Tunggal Engineering (DTE) Atmadji Wiseso dihubungi Senin (3/3) di Australia mengatakan, peranti Wimax sengaja ditujukan ke wilayah berkepadatan penduduk rendah. ”Di tahap awal, kami mengembangkan jenis yang fixed (tetap) karena harganya paling murah dan bisa efektif digunakan di wilayah pedesaan,” tuturnya.

Akhir pekan lalu, PT Hariff DTE meluncurkan Himax 231, yaitu peranti Wimax berbasis Broadband Wireless Access (BWA) pertama hasil karya anak bangsa. Teknologi BWA-nya telah berstandar internasional IEEE 802.16-2004 dengan daya angkut informasi data mencapai 40 megabit per detik. Peranti ini berbasis teknologi terbuka (non-proprietory) dan bekerja di atas pita bebas lisensi 2,3 gigahertz.

Untuk keperluan komunikasi pedesaan, PT Hariff DTE telah menyiapkan varian khusus, yaitu Himax-231RA. Meski tidak disebutkan nominalnya, produk ini harganya relatif rendah dan sistem jaringannya dapat diimplementasikan secara ekonomis dan juga bertahap menyesuaikan kebutuhan. Teknologi ini sesuai pula implementasi jaringan USO (Universal Service Obligation).

Direktur Jenderal Aplikasi dan Telematika Departemen Komunikasi dan Informatika Cahyana Ahmadjayadi mengatakan, produk Himax-Wimax ini dapat berperan mengatasi kesenjangan digital di Indonesia, termasuk menyukseskan program UNESCO tentang pentingnya aksebilitas teknologi informasi.

Menurut dia, pemerintah mendukung penuh industri-industri Tanah Air yang melakukan riset di bidang ini. (JON)

Tidak ada komentar: